HINDU SOPOYONO: HIDUP ITU SEPERTI SEBUAH PERJALANAN
OM SVASTI ASTU - SELAMAT DATANG DI SOPOYONO BLOGSPOT
“Aku hendak membagikan apa yang kudengar – itupun jika kau mengizinkan!”

Selasa

HIDUP ITU SEPERTI SEBUAH PERJALANAN




 
oleh Ida Pedanda Gunung



OM SWASTIASTU. OM AWIGNAMASTU.

MATANGNYN HAYWA JUGA WWANG MANASTAPA,AN TAN PARIBAWA, SI DADI WWANG TA PWA KANGONGAKNA RI AMBEK APAYAPAN PARAMADURLABHA SI JANMAMANUSA NGARAN YA, YADYAPI CANDALAYONI TWI. (SS. 4. hal. 8).

Artinya;
Oleh karena itu, janganlah bersedih hati, sekalipun hidup tidak makmur, dilahirkan menjadi manusia itu, hendaknya menjadikan berbesar hati, sebab amat sukar untuk dapat dilahirkan menjadi manusia, sekalipun kelahiran cacat sekalipun.

Setelah direnungkan kalimat tersebut diatas, maka penyesalan atas segala yang kita hadapi dalam hidup ini tidaklah perlu, walaupun keadaan hidup sekarang ini kurang, cacat fisik. Sebab dengan menjadi manusia itu saja kita harus berbesar hati. Sebab dengan lahir menjadi manusia kita dapat berbuat baik untuk menyempurnakan (melebur ) perbuatan yang buruk.


Memang prakteknya sangat sulit, namun dengan keyakinan dan ketekunan untuk menghayati hidup ini maka semua yang kita anggap sulit akan menjadi terbiasa. Oleh karena itulah saya mengumpamakan hidup ini tidak lebih seperti sebuah perjalanan untuk menuju tujuan. Dalam perjalanan tersebut sudah pasti kita pernah melewati jalan rusak jalan naik, jalan berkelak-kelok, jalan bagus dan jalan turun atau jalan datar, jalan lurus. Maka dari itu disaat melalui jalan yang bagiamanapun kita harus selalu hati-hati dan waspada.

Janganlah hidup yang sudah berat ini lagi ditambah dengan beban yang lebih berat seperti penyesalan. Lakoni hidup ini dengan 4 jalan;

1. Berbhaktilah kepada Tuhan, orang tua (ayah dan ibu), karena beliau memberi kita jalan lahir hidup menjadi manusia.

2. Belajarlah ilmu agama (sastra) dan praktekan dalam hidup ini, sebab agama memberikan kita penerangan jalan yang akan kita lalui.

3. Jangan lupa di dalam menjalani hidup ini melakoni/taat terhadap etika kehidupan, sebab etika itu merupakan rambu-rambu jalan yang kita lalui untuk selamat sampai di tujuan.

4. Tuhan sebagai tujuan akhir dari perjalanan hidup kita ini.

Janganlah sia-siakan kesempatan hidup ini yang kita dapati dalam waktu yang amat singkat pula. Yang dimaksudkan menyia-nyiakan kesempatan hidup adalah, perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri, merugikan keluarga dan merugikan orang lain. SEKIAN DAN TERIMA KASIH. SELAMAT MERESAPI DAN MERENUNGKAN.

OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM.