Upacara Tilem bermakna sebagai upacara pemujaan terhadap Dewa Surya,
pada saat upacara tilem ini dilaksanakan sembahyang dan pemujaan memohon
berkah dan karunia dari Hyang Widhi. Upacara Tilem dilakukan setiap
malam pada waktu bulan mati (Krsna Paksa), 30 hari sekali.
Saat Tilem ini, diharapkan semua umat Hindu melakukan pemujaan dan
bersembahyangan dengan rangkaian berupa upacara yadnya. Umat Hindu
meyakini pada saat hari Tilem ini mempunyai keutamaan dalam menyucikan
diri dan berfungsi sebagai pelebur segala kotoran/mala yang terdapat
dalam diri manusia, juga karena bertepatan dengan Sanghyang
Suryabeyoga/semedhi memohonkan keselamatan kepada Hyang Widhi.
Pelaksanaan hari suci ini, dilakukan satu hari, dimana saat melakukan
upacara Tilem ini hendaknya semua manusia dan umat Hindu di Bali khusus
nya dapat menyucikan diri lahir batin dengan mengadakan sembahyangan,
dengan cara menghaturkan puji syukur sebagai ungkapan rasa terima kasih
kepada Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) dengan apa yang telah
dberikanNya.
Sebelum melakukan upacara Tilemsebaiknya membersihkan badan terlebih
dahulu dengan mandi bersih,lalu selanjutnya baru lah memohon kepada
Hyang Widhiagar dapat pembersihan lahir batin dan juga mendapat
anugrah-Nya, Kondisi bersih secara lahir dan batin ini sangat penting,
di dalam jiwa yang bersih terdapat pula pikiran yang jernih,
Dalam diri manusia terdapat sifat sifat yang buruk, dan saat Tilemini
lah manusia, umat Hindu khusus nya, melakukan pembersihan dan penyucian
diri, karena merupakan satu hal yang sangat penting dalam mencapai
kebahagiaan yang hakiki, terutama dalam hubungan dengan pemujaan kepada
Hyang Widhi.
Hari Tilemini mempunyai hubungan yang erat dan tidak terpisahkan dengan
hari Purnama, dalam lontar Purwa Gamadisebutkan saat datang purnama dan
Tilem hendak lah manusia melaksanakan sembahyang dan upacara pemujaan
terhadap Sang Hyang Widhi untuk memohon penyucian diri, berkah dan juga
kesejahteraan.
Kebersihan dalam diri manusia sangatlah penting terutama kebersihan
hati, dengan melaksanakan upacara pada hari Tilem (penyucian diri)
manusia harus mendekatkan diri ke Hyang Widhi karena dialah (Tuhan Yang
Maha Esa) yang dapat memberi, lewat pemujaan dan sembahyang diharapkan
dapat Sang Hyang Widhi mendengar dan mengabulkan maksud dari keinginan
diri dan kembali suci.
Apapun bentuk doa dan permohonan terhadap sang Pencipta ( Tuhan Yang
Maha Esa), hendaklah dilakukan dengan sungguh sungguh, dibarengi dengan
niat yang tulus, kepasrahan juga kebersihan hati dan diri dan bila Hyang
Widhi mendengar, mengizinkan dan mengabulkan permohonan maka akan
tercapailah maksud dan tujuan dari apa yang diharapkan.
Di Bali setiap hari ada upacara , dari berbagai kegiatan upacara
tersebut mengandung arti yang sama, yaitu manusia di ajarkan untuk
selalu ingat dan mawas diri tentang Kebesaran dan ke Agungan Sang
Pencipta (Tuhan Yang Maha Esa), karena dia penguasa alam semesta beserta
isinya.
(Artikel dari dari berbagai sumber)