Om juga adalah suara saat penciptaan, Om juga adalah
suara partikel terkecil.
———————————
Bhagavad-gita 10.25
di antara getaran-getaran suara Aku adalah Om yang bersifat rohani…
Bhagavad-gita 10.25
di antara getaran-getaran suara Aku adalah Om yang bersifat rohani…
———————————
Dalam agama Hindu Adwaita Wedanta
menganggap bahwa Tuhan merupakan pusat segala kehidupan di alam semesta, dan
dalam agama Hindu, Tuhan Tanpa Bentuk dikenal dengan sebutan Brahman.
Cahaya Brahman berasal dari Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa Bhagavan
.
Brahman bersifat acintya (tak
terpikirkan,) kekal, imanen, tak terbatas, tak berawal dan tak berakhir juga
menguasai segala bentuk,ruang, waktu, energi serta jagat raya dan segala isi
yang ada didalamnya. Brahman berada di mana-mana dan mengisi seluruh
alam semesta.
————————————
————————————
Bhagavad-gita 7.6
Semua makhluk yang diciptakan bersumber dari kedua alam tersebut. Ketahuilah dengan pasti bahwa Aku adalah sumber perwujudan dan peleburan segala sesuatu di dunia ini, baik yang bersifat material maupun yang bersifat rohani.
Semua makhluk yang diciptakan bersumber dari kedua alam tersebut. Ketahuilah dengan pasti bahwa Aku adalah sumber perwujudan dan peleburan segala sesuatu di dunia ini, baik yang bersifat material maupun yang bersifat rohani.
Bhagavad-gita 7.7
Wahai perebut kekayaan, tidak ada kebenaran yang lebih tinggi daripada-Ku. Segala sesuatu bersandar kepada-Ku, bagaikan mutiara diikat pada seutas tali.
Wahai perebut kekayaan, tidak ada kebenaran yang lebih tinggi daripada-Ku. Segala sesuatu bersandar kepada-Ku, bagaikan mutiara diikat pada seutas tali.
Bhagavad-gita 9.4
Aku berada di mana-mana di seluruh alam semesta dalam bentuk-Ku yang tidak terwujud. Semua makhluk hidup berada dalam diri-Ku, tetapi Aku tidak berada di dalam mereka.
Aku berada di mana-mana di seluruh alam semesta dalam bentuk-Ku yang tidak terwujud. Semua makhluk hidup berada dalam diri-Ku, tetapi Aku tidak berada di dalam mereka.
Bhagavad-gita 10.2
Baik para dewa maupun resi-resi yang mulia tidak mengenal asal mula maupun kehebatan-Ku, sebab, dalam segala hal, Aku adalah sumber dewa-dewa dan resi-resi.
Baik para dewa maupun resi-resi yang mulia tidak mengenal asal mula maupun kehebatan-Ku, sebab, dalam segala hal, Aku adalah sumber dewa-dewa dan resi-resi.
Bhagavad-gita 14.27
Aku adalah sandaran Brahman yang tidak bersifat pribadi, yang bersifat kekal, tidak pernah mati, tidak dapat dimusnahkan dan bersifat kekal, kedudukan dasar kebahagiaan yang paling tinggi.
————————————
Aku adalah sandaran Brahman yang tidak bersifat pribadi, yang bersifat kekal, tidak pernah mati, tidak dapat dimusnahkan dan bersifat kekal, kedudukan dasar kebahagiaan yang paling tinggi.
————————————
Namun demikian dalam menjalankan
Fungsinya (metafisika Ketuhanan), Brahman memanifestasikan diri (personifikasi)
menjadi Dewa dan Dewi, dimana Dewa tertinggi adalah Visnu, Visnu
menciptakan Dewa Brahma, jadi Dewa Brahma adalah mahluk ciptaan Tuhan
yang pertama. Kemudian Dewa Brahma menciptakan Dewa Siwa, dan
seterusnya sampai mahluk yang ada di dunia ini sebagai ekspansi Tuhan. Apa yang
ada semuanya adalah manifestasi Tuhan.
Karena adanya Dewa-Dewa ini yang
lebih visible, mudah dilihat oleh berbagai kalangan, sehingga dari pandangan
agama lain seolah-olah Agama Hindu adalah penyembah Dewa-Dewi atau dicap
sebagai Politeisme.
Ayat-ayat berikut ini adalah bukti
bahwa apa yang diistilahkan dengan Monoteisme, justru Agama Hindu
lah yang pertama kali dan dari kitab-kitab suci Hindu lah asalnya.
————————————
Bhagavad-Gita 10.3 : Seseorang yang mengenalKu – sebagai Yang Tak Dilahirkan, sebagai Yang Tak Bermula, Yang Maha Penguasa seluruh alam semesta..
Chandogya Upanishad, 6: 2: 1 : Dia hanya satu, tidak ada yang kedua.
Yajurveda Chapter. 32 Verse 3 : menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan (“God is formless and bodiless”).
Yajurveda Chapter. 40 Verse 8 : menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci.
Atharvaveda 20:58:3 : Tuhan itu Maha Besar.
Rigveda 1:64:46 : Kebenaran Hanya Satu, Dia dipanggil dengan berbagai Nama.
————————————
Bhagavad-Gita 10.3 : Seseorang yang mengenalKu – sebagai Yang Tak Dilahirkan, sebagai Yang Tak Bermula, Yang Maha Penguasa seluruh alam semesta..
Chandogya Upanishad, 6: 2: 1 : Dia hanya satu, tidak ada yang kedua.
Yajurveda Chapter. 32 Verse 3 : menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan (“God is formless and bodiless”).
Yajurveda Chapter. 40 Verse 8 : menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci.
Atharvaveda 20:58:3 : Tuhan itu Maha Besar.
Rigveda 1:64:46 : Kebenaran Hanya Satu, Dia dipanggil dengan berbagai Nama.
————————————
Demikianlah sebagian dari banyak
ayat yang tertuang di berbagai Kitab dan Sastra Hindu yang tegas menyatakan
akan Keesaan Tuhan.