1. Canang Sari
Biasanya
digunakan untuk sehari-hari termasuk juga saat hari raya seperti
Purnama, Tilem, Galungan, Kuningan juga hari-hari lainnya. Canang Sari
digunakan untuk melengkapi upakara besar maupun kecil.
2. Canang Genten
Alasnya
memakai ituk-ituk, ceper atau taledan, di atasnya berisi plawa,
porosan, uras sari, bunga, rampe, boreh miyik. Canang genten digunakan
pada upakara bebantenan tempatnya pada ajuman.
3. Canang Burat Wangi Lenga Wangi
Alasnya
memakai ceper atau taledan, di atasnya berisi dua buah tangkih atau
celemik, masing-masing diisi burat wangi dan lenga wangi dilengkapi
plawa, porosan, uras sari, bunga, rampe dan boreh miyik.
4. Canang Pabersihan
Alasnya
memakai ceper atau taledan maplekir di dalamnya berisi 7 (tujuh) buah
tangkih atau celemik, masing-masing diisi: ambuh yaitu bahan keramas
berupa daun pucuk diiris atau kelapa diparut;
Sisig
yaitu jajan begina dibakar hingga gosong; Tepung beras putih atau
kuning; Asem diambilkan dari seiris buah-buahan masam; Tepung tawar
(dibuat dari tepung dicampur kunir, daun dadap ditumbuk); Minyak rambut
atau minyak wangi; Wija/bija dibuat dari beras dicuci air cendana. Di
atasnya dilengkapi sebuah canang Payasan, sejenis canang Genten yang
uras sarinya dibuat lebih khusus.
5. Canang Gantal
Pada dasarnya sama seperti canang Genten, hanya pada porosannya diganti dengan lekesan, ada
memakai 5,7,9,11 dengan digulung masing-masing kemudian ditusuk diikat
dengan tali porosan. Digunakan pada semua upacara (Panca Yadnya).
6. Canang Brekat
Alasnya
memakai Ceper maplekir atau Tamas, di dalamnya masing-masing sarananya
dialasi 4 buah celemik ditempatkan pada empat arah, yaitu: daun Selasih
miyik, beringin, ancak, blangsah pinang; tampelan, lekesan, base
melelet, tubungan; bahan-bahan pasucian, ambuh, sisig, asem, boreh
miyik, minyak wangi, bija/beras kuning, tepung tawar; tadah sukla
(pisang, ubi, keladi digoreng), beras putih, beras kuning, kencur
diiris, nyanyah gringsing, ampo, dedes, kacang komak digoreng, kacang
putih digoreng, pisang emas, kekiping; Diatas semuanya itu, diletakkan
sebuah uras sari yang bentuknya bundar agak besar berisiplawa, porosan,
bunga dan rampe.
7. Canang Saji
Digunakan pada upakara bebantenan (Panca Yadnya) diletakkan pada banten soda.
8. Canang Pamendak
Digunakan pada upacara Dewa Yadnya, ketika mendak Ida Bhatara.
9. Canang Tajuh
Digunakan pada banten Penyolasan
10. Canang Yasa
Canang yasa digunakan ketika membangun palinggih-palinggih di pura maupun merajan. Serta upacara Dewa Yadnya di pura/merajan.
11. Canang Pengraos
Digunakan pada pesamuan-pesamuan atau upacara pawiwahan.
12. Canang Saraswati
Digunakan pada upacara Dewa Yadnya dan Rahina Saraswati.
13. Canang Rebong
Digunakan untuk melengkapi sesajen-sesajen, juga upacara-upacara besar seperti melis/melasti.
14. Canang Oyodan
Canang ini juga digunakan pada saat menghaturkan upacara-upacara besar.