Mungkin hal ini terdengar terlalu
kontroversial dan kadang kala dikaitkan dengan hoax oleh sebagian orang
yang merasa kedudukannya/harga dirinya terancam. Namun, saya menyajikan
artikel ini tidak bertujuan untuk merendahkan kredibelitas
saudara-saudara muslim, melainkah hanya untuk membuka wawasan akan apa
yang sebenarnya terjadi.
Kontroversi seputar ka’bah sudah menjadi
perbincangan yang sangat hot di dunia maya. Hal ini pertama kali
diungkapkan oleh seorang pakar sejarah P.N.
Oak. Beliau juga telah melempar isu yang tidak kalah
menggegerkannya, yaitu tentang pengungkapan bukti sejarah yang
menyatakan bahwa Taj’mahal pada dasarnya adalah sebuah kuil Hindu untuk
dewa Siva (Tejo Himalaya) yang direbut oleh Mogul.
Di dalam Ka’bah terdapat sebuah
inskripsi yg merujuk kepada raja Vikramaditya yang menyatakan
bahwa jazirah Arab dulu merupakan bagian dari Kerajaan Vikramaditya dari
India.
Teks inskripsi Vikramaditya yg ditemukan
dlm piring emas yg digantung didalam kuil Kabah di Mekah ini, dicatat
pada halaman 315 dari buku yg berjudul ‘Sayar-ul-Okul’
(kata-kata berkesan) yg disimpan dalam perpustakaan Makhtab-e-Sultania
di Istanbul, Turki. Sebagian manuskrip tersebut berbunyi
sebagai berikut;
“Itrashaphai
Santu Ibikramatul Phahalameen Karimun Yartapheeha Wayosassaru
Bihillahaya Samaini ElaYundan blabin Kajan blnaya khtoryaha sadunya
kanateph netephi bejehalin Atadari bilamasa-rateen phakef tasabuhu
kaunnieja majekaralhada walador. As hmiman burukankad toluho watastaru
hihila Yakajibaymana balay kulk amarena phaneya jaunabilamary
Bikramatum. Motakabberen Sihillaha Yuhee Quid min howa
Yapakhara phajjal asari nahone osirom bayjayhalem” (Halaman
315 Sayar-ul-okul).
Yang artinya;
“
Beruntunglah mereka yg lahir (dan hidup) selama kuasa raja Vikram. Ia
seorang penguasa penuh kasih, terhormat dan berbakti pada penduduknya.
Namun pada saat itu, kami Arab, tidak peduli pada Tuhan, tenggelam dalam
kenikmatan sensual. Komplotan dan penyiksaan merajalela … Kami, Arab,
terjerat dalam kegelapan (jahiliyah) … namun pendidikan yang disebar
raja Vikramaditya tidak mencampakkan kami, orang-orang asing.Ia
menyebarkan agama sucinya diantara kami dan mengirimkan ahli-ahli yang
kepintarannya bersinar seperti matahari dari negaranya kenegara kami…”
Hal ini menunjukkan bahwa kerajaan yang
berpusat di India pada masa lampau juga meliputi jasirah Arab. Bahkan
kalau kita kembali pada penjelasan Veda, dalam hal ini Mahabharata
disebutkan bahwa Bharatavarsa/Kerajaan kekuasaan keluarga Bharata
mencakup seluruh dunia.
Menurut sumber dari
http://civilizedproductions.com/television.htm mengatakan bahwa bekas
peninggalan peradaban bangsa Maya di Amerika sangat sesuai dengan
peradaban Veda. Hal ini ditunjukkan dengan kesesuaian sistem pemujaan,
sistem astronomi dan astrologi mereka yang ditulis pada tahun 300-200 SM
Sebuah laporan dari rusia juga
menyebutkan bahwa disana ditemukan sebuah arca yang berbentuk menyerupai
babi yang mengangkat benda bulat di moncongnya. Hal ini sesuai dengan
kisah Varaha Avatara yang berwujud babi besar yang mengangkat bumi
kembali ke posisi edarnya.
Di Kuwait juga ditemukan sisa-sisa
arkeologi berupa pelat emas yang bergambarkan Ganesa yang membuktikan
bahwa peradaban Veda pernah ada di sana.
Keberadaan Hindu di Eropa juga
diperlihatkan dengan dikenalnya lambang Hindu, Swastika. Hal ini juga
dibenarkan oleh seorang Arkeologi Jerman Heinrich Schliemann. Mungkin
hal inilah yang juga mempengaruhi Hitler dalam menyalahgunakan Lambang
Swastika sebagai lambang Nazi disamping penyalah artian arti kata Aryan
dalam literatur Veda yang dilakukan oleh Max Muller.
Kembali ke masalah peninggalan Hindu di
Timur Tengah, di Istanbul, Turki, sebuah perpustakaan termasur bernama
Makhatab-e-Sultania, mempunyai koleksi terbesar literatur Asia Barat. Di
bagian literatur Arab dalam perpustakaan tersebut terdapat sebuah
antologi sajak-sajak Arab purba. Antologi ini disusun pada tahun 1742M
dibawah perintah Sultan Salim yang terbuat dari harir – semacam
sutera yg dibuat untuk menulis. Setiap halaman memiliki pinggiran yang
dihias dengan kertas emas. Antologi itu dikenal dengan nama
Sayar-ul-Okul, dan dibagi dalam 3 bagian.
Bagian pertama mengandung biografi dan
komposisi puisi-puisi penyair-penyair Arab Pra-Islam.
Bagian kedua terdiri dari kesaksian dan
sajak-sajak penyair dari periode yg dimulai tidak lama setelah jaman
Nabi Muhamad, sampai akhir dinasti Bani Ummayyah.
Bagian ketiga adalah tentang
penyair-penyair sampai jaman Khalifat Harun-al-Rashid.
Abu Amir Asamai, penyair Arab yg
merupakan penyair utama kesultanan Harun-al-Rashid, menyusun dan
mengedit antologi tersebut. Edisi modern pertama ‘Sayar-ul-Okul’ terbit
di Berlin th 1864. Edisi berikutnya diterbitkan di Beirut th 1932.
Koleksi ini dianggap sbg antologi paling
penting dan berotoritas dlm sajak-sajak Arab purbakala. Koleksi ini
menujnukkan adat, tata tertib dan hiburan Arabia dijaman purbakala. Buku
ini juga mengandung penjabaran deskriptif tentang kuil purbakala Mekah
dan bazar tahunan yg dikenal sbg OKAJ disekitar kuil Ka’abah di
Mekah. Ini berarti bahwa berkumpul di Mekah setiap tahun untuk naik
haji berasal dari tradisi pra-Islam.
Bazar OKAJ bukan sebuah karnaval tempat
anak muda bermarijuana. Ini merupakan kesempatan kaum elit dan
terpelajar untuk membahas aspek-aspek sosial, religius, politis,
literatur dan aspek2 budaya Hindu lainnya yg menyebar di Arabia. ‘Sayar-ul-Okul’
mengatakan bahwa kesimpulan yg didapatkan dari diskusi-diskusi disana
diterima dan sangat dihormati diseluruh Arabia. Mekah, oleh karena itu,
mengikuti tradisi Varanasi (dari India). Kuil-kuil utama di Varanasi
(India) dan di Mekah (di Arvasthan/Arabia) adalah kuil-kuil dewa Siva.
Ciri terpenting dari praktek pemujaan Dewa Siva adalah adanya Lingga
yang biasanya berbentuk batu hitam yang lonjong dan Yoni sebagai
alasnya. Batu Hajar Al-Aswat yang disentuh dan dicium saat menunaikan
ibadah haji angat sesuai dengan bentuk lingga Siva, apakah berarti batu
itu awalnya adalah sebuah lingga?
Raja Vikramaditya memang terkenal
penyembah Siwa. Di Ujjain (India), ibukota Vikramaditya, ada kuil dewa
Siva yang terkenal Mahankal, yg diasosiasikan dengan Vikramaditya.
Karena menurut manuskrip Vikramaditya, dialah yang menyebarkan agama
Hindu.
Dengan demikian apakah bukti ini dapat
menyimpulkan bahwa raja Vikramaditya adalah pendiri kuil Siva yang
sekarang disebut Ka’bah di Mekah?
Kenyataan lain yang juga perlu digaris
bawahi adalah bahwasanya di India, Dewa Siva sangat diidentikkan dengan
simbol bulan sabit yang terdapat pada ikat rambut beliau. Dan saat ini
lambang bulan sabit juga digunakan untuk lambang Islam, apakah itu
artinya Islam lahir dari warisan pemuja Siva?
Untuk masuk ke wilayah Ka’bah, umat
muslim diwajibkan menggunakan jubah putih yang dililitkan ke seluruh
tubuh. Mereka juga di wajibkan mencukur rambut dan janggut dan dalam
keadaan bersih. Jika kita bandingkan dengan tradisi Hindu dalam memasuki
tempat suci, kenapa hal ini sangat mirip?
Bandingkan gambar pakaian haji dan Hindu
di atas!
Menurut Encyclopaedia Britannica,
Ka’abah pada awalnya memilikii 360 arca yang pada akhirnya hanya
disisakan 1 oneh Nabi Muhammad yang dikatakan diletakkan pada salah satu
sisi Ka’bah.
Satu lagi tradisi Hindu lainnya adalah
sungai suci Gangga. Menurut tradisi Hindu, air Gangga jatuh bumi
setelah disangga oleh Dewa Siva dan dipandang suci oleh Umat Hindu.
Dimanapun ada lambang Siwa, disanalah ada air Gangga. Didekat Ka’abah
juga ditemukan sebuah sumber mata air suci yg disebut ZAMZAM yang sampai
sekarang dianggap suci.
Tidak terdapat masjid atau tempat ibadah
muslim yang dikelilingi sebanyak 7 kali (Tawaf) selain dari Ka’bah. Hal
ini sangat sesui dengan kebiasaan umat Hindu mengelilingi tempat
ibadah/kuil/pura yang disebut Parikram atau di Bali di sebut
Maider-ider. Kenapa tradisi ini dapat dilakukan di Ka’bah? Apakah hal
ini bukan merupakan bukti yang menguatkan bahwa Tradisi Hindu masih
terpelihara disana?
Jangan kaget bahwa kata ‘ALLAH’ sendiri
disinyalir berasal dari bahasa Sansekerta. Allah, Akka dan Amba adalah
sinomin. Nama-nama ini berarti : DEWI atau Ibu. Istilah ‘ALLAH’
merupakan bagian dari stanza-stanza Sansekerta yang memuja Dewi Durga,
yang juga dikenal sebagai Bhavani, Chandi dan Mahishasurmardini yang
merupakan Sakti Dewa Siva.
Lambang Hindu : ‘OM’= angka
786-nya Arab Semua Quran Arab dicetak dengan angka-angka
misterius 786. Tidak ada pakar Muslim yang tahu mengapa angka 786
dianggap sebagai angka-angka suci. Namun angka “misterius” ini tidak
lain dari huruf suci Veda “OM“. Jika simbol kata “Om”
tersebut diputar 90 derajat, kenapa sangat mirip dengan gambar
disebelahnya “Allah”?
Beberapa sumber juga mengatakan bahwa
penjelasan Veda tentang bulan dan konstelasi bintang berbeda-beda serupa
dengan Qur’an Surat 2, stanza 113, 114, 115, and 158, 189, Surat 9,
stanza 37 & Surat 10, stanza 4 – 7.
Pembacaan Namaz (solat) lima kali sehari
juga dikatakan berasal dari tradisi Veda bernama Panchmahayagna
(5 kali pemujaan) yang merupakan kewajiban bagi setiap mahluk Hindu,
terutama di India. Uniknya, tradisi Muslim dalam membersihkan 5 bagian
tubuh sebelum solat ternyata juga sama dengan aturan ‘Sharir
Shydhyartham Panchanga Nyasah’ dalam tradisi Veda.
4 bulan dalam setahun dianggap suci
dalam tradisi Islam dimana tidak diperboleh menjarah atau melakukan
tindakan kriminal selama periode tersebut juga serupa dengan tradisi Chaturmasa
dalam Veda, yaitu periode 4 bulan puasa dan menghindari
tindakanan-tindakan tidak suci.
Beberapa pakar mengatakan bahwa
Shabibarat adalah kata lain bagi Shiva Vrat dan Shiva
Ratra. Karena Ka’abah merupakan pusat penting dewa Siva, festival Shivaratri
biasanya dirayakan disana dengan besar-besaran. Festival itulah yg
disebut dalam Islam sebagai Shabibarat.
Menurut sejumlah encyclopaedia,
memang ada ukiran-ukiran tulisan didalam dinding Kabah. Namun para
pakar sejarah tidak pernah diijinkan masuk. Tetapi menurut pengakuan
beberapa orang, ada tulisan dalam huruf Sansekerta dan bahkan ada
stanza-stanza dari Bhagavad Gita.
Hubungan antara jaman awal Islam dengan
Hindu (India) juga diperkuat oleh keterangan Ahadis Imam Bukhari
bahwa suku India, Jat, berada di Arabia jauh sebelum jamannya Mohamad.
Bahkan ketika Aisha jatuh sakit, keponakannya memanggil tabib Ayurvedic
(kedokteran Veda),\ dari suku Jat untuk menyembuhkannya. Bukhari juga
berbicara tentamg seorang raja India yang mengirim satu jahe yg direndam
cuka (ginger pickles) kepada nabi. Ini menunjukkan bahwa raja
Jat India menguasai kawasan didekatnya sehingga mampu memberikan hadiah
yang begitu sepele seperti satu pot jahe. Nabi malah dikatakan sangat
menyukainya. Ini bukti bahwa selama jaman Mohamad, orang India
berpengaruh di Arabia.
Paman Muhamad sendiri, Umar-Bin-E-Hassham
merupakan pengikut Dewa Siva yang taat. Ia menolak untuk masuk Islam
dan akhirnya tewas oleh seorang pengikut Nabi yang fanatik. Ia seorang
penyair terkenal dan menulis sajak-sajak memuja dewa Siva. Salah satunya
bisa ditemukan dlm hal 235 Sayar-Ul-Okul :
“Kafavomal fikra min
ulumin Tab asayru
Kaluwan amataul Hawa
was Tajakhru
We Tajakhayroba udan
Kalalwade-E Liboawa
Walukayanay jatally,
hay Yauma Tab asayru
Wa Abalolha ajabu
armeeman MAHADEVA
Manojail ilamuddin
minhum wa sayattaru
Wa Sahabi Kay-yam
feema-Kamil MINDAY Yauman
Wa Yakulum no
latabahan foeennak Tawjjaru
Massayaray akhalakan
hasanan Kullahum
Najumum aja- at
Summa gabul HINDU”
Artinya;
“Seorang lelaki
yan menghabiskan seluruh hidupnya dalam dosa dan imoralitas dan membuang
hidupnya demi nafsu dan kemarahan Jika ia bertobat dan ingin kembali
kepada moralitas, adakah pengampunan tersedia baginya ? Bahkan jika
hanya sekali ia dengan tulus memuja Mahadewa (dewa Siwa), ia bisa
mencapai posisi tertinggi dalam jalan kebenaran Ya Tuhan! Cabut seluruh
nyawa saya dan sebagai gantinya, berikan saya satu hari saja untuk
tinggal di Hind (india) sebagai lelaki yg menjadi bebas secara spiritual
saat mencapai tanah suci Dengan ziarah ke Hind, seorang lelaki bisa
mencapai kebijakan untuk melakukan tindakan mulia dan mendapat
kehormatan menyentuh guru-guru Hindu yg mulia“
Nama keluarga Muhamad adalah Quraish (Kureshi),
yg sebenarnya adalah bagian dari dinasti India, Kuru, yang
pernah menguasai India. Diketahui bahwa paman Muhammad, Umar bin-e
Hassham dan keluarganya terlibat dalam pembuatan Arca dan Kuil
(Ka’abah).
Encyclopedia Islamia
menjelaskan bahwa kakek Muhamad dan paman-pamannya mewariskan jabatan
sebagai pendeta-pendeta Ka’abah yang menyimpan 360 arca dewa-dewi.
Muhamad menghancurkan semua arca tersebut kecuali arca yang paling
utama, yaitu Batu Hitam [Hajar Al Aswad] / Siva Linggam /
Lingga Siva. Dewa Siva dulu pernah dipuja Arab. Dan paman Muhamad juga
seorang pemuja Siva dan menulis berbagai puisi memuja dewa Siva.
Melihat bukti-bukti di atas, mungkinkah
Ka’bah pada awalnya adalah sebuah Kuil Siva (Hindu)?
Sumber:
- http://faithfreedom.org
- http://answers.yahoo.com
- http://www.hindu-forum.org
- http://www.archaeologyonline.net
original posted by Ngarayana
http://ngarayana.web.ugm.ac.id