Taman Nasional Way Kambas diumumkan/dinyatakan oleh Menteri
Pertanian, pada tahun 1982. Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK. No.
14/Menhut-II/1989 dengan luas 130.000 ha, kemudian ditetapkan Menteri
Kehutanan, SK No. 670/Kpts-II/1999 dengan luas 125.621,3 hektar. Taman
Nasional Way Kambas secara administratif pemerintahan terletak di
Kecamatan Way Jepara, Labuan Meringgai, Sukadana, Purbolinggo, Rumbia
dan Seputih Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung. Letak
geografis 4°37’ – 5°15’ LS, 106°32’ – 106°52’ BT. Dengan ketinggian
tempat 0 – 60 m dpl. Temperatur Udara 28° – 37° C dan curah hujan 2500 –
3.000 mm/tahun.
Potensi Flora dan Fauna
Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan
dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang
alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera. Kawasan ini
terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar dan
hutan payau/pantai dengan jenis floranya yaitu: Api-api (Avicenia marina), Pidada (Sonneratia sp.), Nipah (Nypa fructicans), gelam (Melaleuca leucadendron), Salam (Eugenia polyantha), Rawang (Glocchidion boornensis), Ketapang (Terminalia cattapa), Cemara Laut (Casuarina equisetifolia), Pandan (Pandanus sp.), Puspa (Schima walichii), Meranti (Shorea sp.), Minyak (Diptorecapus gracilis), Merbau (Instsia sp.), Pulai (Alstonia angustiloba), Bayur (Pterospermum javanicum), Keruing (Dipterocarpus sp.), Laban (Vitex pubescens) dan lain-lain.
Taman Nasional Way Kambas memiliki 50 jenis mamalia diantaranya Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Gajah Sumatera (Elephas maximus), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis), Tapir (Tapirus indicus), Beruang madu (Helarctos malayanus), Anjing hutan (Cuon alpinus), Rusa (Cervus unicolor), Ayam hutan (Gallus gallus), Rangkong (Buceros sp.), Owa (Hylobates moloch), Lutung Merah (Presbytis rubicunda), Siamang (Hylobates syndactylus). Terdapat 406 jenis burung diantaranya bebek hutan (Cairina scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), pecuk ular (Anhinga melanogaster); berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.
Di taman nasional ini wisatawan dapat menikmati atraksi gajah yang
sudah terlatih. Seperti atraksi gajah menari, sampai atraksi gajah
dengan iringan musik, sepak bola gajah yang cukup popular di kalangan
wisatawan lokal, mengalungkan bunga, berjabat tangan, dan berenang.
Wisatawan juga dapat menunggang gajah. Selain pusat latihan gajah, Taman
Nasional Way Kambas memiliki Suaka Rhino Sumatera (SRS) yang merupakan
satu-satunya tempat pengembangbiakan satwa liar badak Sumatera di
Indonesia. Bahkan SRS merupakan satu-satunya lokasi tempat
pengembangbiakan badak Sumatera secara semi alami di Asia atau mungkin
dunia. Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi antara lain:
- Pusat Latihan Gajah (PLG) Karangsari, gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah (PLG) terletak 9 Km dari pintu gerbang Plang Ijo didirikan pada tahun 1985 dan telah menghasilkan sekitar 290 ekor gajah yang terlatih. Gajah-gajah dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada Pusat Latihan Gajah tersebut dapat disaksikan Pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah yang sangat luar biasa (main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya).
- Suaka Rhino Sumatera, Selain pusat latihan gajah, taman nasional way kambas memiliki Suaka Rhino Sumatera (SRS) yang merupakan satu-satunya tempat pengembangbiakan satwa liar badak Sumatera di Indonesia. Bahkan SRS merupakan satu-satunya lokasi tempat pengembang biakan badak Sumatera secara semi alami di Asia atau mungkin dunia. Namun kunjungan wisata alam di SRS sangat dibatasi karena untuk kepetingan penelitian dan pengembangan badak Sumatera.
- Way Kambas, untuk kegiatan berkemah.
- Way Kanan, untuk kegiatan Penelitian dan penangkaran Badak Sumatera dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti.
- Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas, untuk kegiatan menyusuri sungai Way Kanan, pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), pdang rumput dan hutan mangrove.
- Atraksi budaya di luar taman nasional: festival Krakatau pada bulan Juli di Bandar Lampung.
Transportasi
Untuk mencapai obyek wisata unggulan tidak sulit. Ke Way Kambas untuk
melihat gajah jinak dan pintar main bola misalnya, tersedia jaringan
transportasi yang cukup memadai. Way Kambas yang terletak 135 km utara
Bandarlampung, bisa dicapai dua jam perjalanan melalui bus umum. Setiap
saat kendaraan selalu ada, dan ongkos dari Bandarlampung ke sana hanya
sekitar Rp 10.000.Transportasi di daerah tujuan wisata harus memiliki
fasilitas yang berkualitas, pelayanan yang sempurna dan keramahtamahan.
Mengemas ketiga hal yang telah dijelaskan diatas kurang lengkap bila
tidak tersedia jasa pendukung lain, seperti restoran, bengkel, SPBU,
katering, tempat hiburan dan sejenisnya. Untuk mencapai lokasi taman
nasional Way Kambas dapat ditempuh dengan:
- Bandarlampung – Metro – Way Jepara (112 Km), menggunakan mobil + 2 jam.
- Branti – Metro – Way Jepara (100 Km), menggunakan mobil + 1.30 jam.
- Bakauheni – Panjang – Sribawono – Way Jepara (170 Km), menggunakan mobil + 3 jam.
- Bakauheni – Labuan Meringgai – Way Kambas, menggunakan mobil + 2jam.
- Way Jepara – Pusat Latihan Gajah, menggunakan mobil + 20 menit.
- Jakarta – Labuan Meringgai (kapal motor) dilanjutkan dengan kendaraan darat ke Way Jepara + 45 menit.
Akomodasi
Way Kanan adalah termasuk dalam wilayah Taman Nasional Way Kambas
dengan lokasi 13 km dari Pintu Gerbang (Plang Ijo). Selain sebagai
tempat istirahat, di sepanjang jalan itu pengunjung yang beruntung akan
dapat melihat satwa liar yang berkeliaran atau melintas di jalan. Way
Kanan adalah surga bagi pencinta alam dikarenakan flora dan faunanya.
Fasilitas
Di Taman Nasional Way Kambas juga tersedia kios makanan yang menjual
berbagai makanan dan minuman serta tentunya souvenir sebagai pertanda
petualangan kita di Way Kambas. Fasilitas lain yang tersedia yaitu:
musholla, parkir, pesanggrahan, arena atraksi, kios makanan dan
cinderamata serta fasiitas umum lainnya.
Fasilitas toilet umum juga tersedia di dekat daerah arena atraksi
Gajah dan juga tersedia di sekitar pintu keluar/pintu masuk. Sehingga
perlu ditingkatkan lagi pelayanan fasilitas ini di beberapa lokasi
termasuk di sepanjang perjalanan mengelilingi Way Kambas. Dengan itu
para wisatawan tidak akan mengalami kesulitan mencari toilet umum.
Selain jumlahnya yang masih terbatas, kebersihan toilet yang tersedia
juga harus diperhatikan, karena hal tersebut akan menadi salah satu
faktor kenyamanan pengunjung di lokasi wisata.
Infrastruktur
Infrastruktur yang ada di dalam Taman Nasional Way Kambas dapat
dikatakan sudah mencukupi, akan tetapi pengembangan masih perlu
dilakukan. Ketersediaan lahan parkir dihalaman depan arena pertunjukan
atraksi gajah sudah disiapkan dengan baik. Demikian juga dengan
infrastruktur yang disediakan bagi para penjual souvenir dan oleh-oleh
yang mulai ditata sesuai dengan jalur datangnya wisatawan dan keluarnya
wisatawan. Infrastrukur lainya adalah sistem tiket pengunjung yang sudah
dikelola oleh satu pihak di depan pintu masuk. Pengembangan sarana dan
prasarana objek dan daya tarik wisata Taman Nasional Way Kambas yang
memerlukan peran serta berbagai instansi yang terkait, baik dunia usaha
dan masyarakat dengan menciptakan produk untuk kebutuhan wisatawan,
seperti menyediakan souvenir-souvenir yang lebih bervariasi, makanan dan
minuman, akomodasi, sehingga peranan masyarakat sebagai tuan rumah
dalam menerima wisatawan sangatlah penting dalam meningkatkan arus
kunjungan ke Taman Nasional ini.Disini perlu investasi bagi mereka yang
peduli tentang pariwisata, misalnya biro perjalan, akomodasi, dan
atraksi-atraksi kebudayaan yang ada di sekitar objek Taman Nasional Way
Kambas, dalam menyambut kedatangan wisatawan baik nusantara maupun
mancanegara.
by: Moh. Isnaini Sadali