HINDU SOPOYONO: Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) M Jusuf Kalla saat meninjau lokasi kerusuhan di Desa Balinuraga Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan
OM SVASTI ASTU - SELAMAT DATANG DI SOPOYONO BLOGSPOT
“Aku hendak membagikan apa yang kudengar – itupun jika kau mengizinkan!”

Jumat

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) M Jusuf Kalla saat meninjau lokasi kerusuhan di Desa Balinuraga Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan

Jusuf Kalla: tak boleh ada yang terusir dari Lampung

Bandarlampung (ANTARA News) -Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Muhammad Jusuf Kalla mengatakan tak boleh ada yang terusir dari Lampung, termasuk masyarakat etnis Bali yang tinggal di daerah itu.
"Semua bangsa kita berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, jadi tidak boleh ada usir-usiran karena ada pertentangan atau konflik," katanya di Bandarlampung, Jumat.
Wakil Presiden periode 2004-2009 itu mengatakan, pengusiran etnis tertentu di Lampung bisa memicu pengusiran warga etnis lain di provinsi lain.
"Jika ada pengusiran etnis tertentu, nanti kemungkinan ada warga Lampung yang diusir dari Pulau Jawa atau warga Bugis yang diusir dari daerah lain. Apa mau negara kita terpecah menjadi 10 bangsa?" kata dia.
Dia yakin proses rekonsiliasi akan berhasil menciptakan perdamaian diantara warga kampung yang terlibat bentrok di Lampung.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu juga meminta aparat kepolisian mengusut tuntas bentrokan antara warga di Desa Balinuraga dan Desa Sidoreno, Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan.

Jusuf Kalla kunjungi lokasi kerusuhan Lampung

Jusuf Kalla mengunjungi lokasi kerusuhan di Desa Balinuraga, Kecamatan Waypanji di Lampung Selatan untuk memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya rusak akibat kerusuhan.
"Kami akan memberikan bantuan 10 ribu lembar seng untuk rumah yang rusak," kata dia di Desa Balinuraga, Kecamatan Waypanji, Jumat.
Ia mengajak semua pihak ikut membantu korban kerusuhan untuk memperbaiki rumah mereka dan bersama-sama berusaha menjaga keamanan.
"Mari kita jaga kebersamaan karena sama-sama tinggal di Lampung," kata dia saat berdialog dengan warga setempat.
Ia juga berharap aparat kepolisian segera menuntaskan kasus tersebut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku serta terus menjaga keamanan wilayah itu. Sementara Kepala Kepolisian Resor Lampung Selatan AKBP Tatar Nugroho menyebutkan sebanyak 345 rumah dirusak dibakar massa saat kerusuhan pecah. Kerusahan yang melibatkan warga Desa Agom Kalianda dan Balinuraga itu juga menyebabkan rumah-rumah warga di Desa Sidoreno rusak.

Pelaku Bentrok Segera Diproses Hukum

Mantan Wapres, Jusuf Kalla, menegaskan selain melakukan proses rekonsiliasi dan rehabilitas, aparat keaman segera memproses hukum pelaku bentrok antarkampung antara Desa Agom dan Desa Balinuraga, Kabupaten Lampung Selatan, pada Ahad dan Senin (28-29/10) lalu,
"Masalah itu harus segera diproses hukum. Kalau tidak, akan terulang lagi kasus-kasus serupa," kata Jusuf Kalla, yang juga Ketua Umum PMI, saat mengunjungi pengungsi warga Desa Balinuraga, di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling, Bandar Lampung, Senin (2/11)
Ia mengatakan saat ini yang terpenting harus dilakukan rekonsiliasi dan rehabilitasi terhadap kedua belah pihak yang berkonflik. JK berharap semua pihak mendukung  proses perdamaian tersebut, agar kehidupan dan aktivitas warga kembali normal seperti biasanya.
Selama ini, kata dia, Lampung menjadi miniaturnya bangsa Indonesia, sehingga perbedaan yang ada seharusnya menjadi kekuatan bagi daerah dan bangsa ini. Untuk itu, ia mengajak jadikan perbedaan sebagai motivasi bukan untuk mencari kesalahan masing-masing pihak.
ANTARA News COPYRIGHT © 2012