HINDU SOPOYONO: Penempatan Para Arya di Bali
OM SVASTI ASTU - SELAMAT DATANG DI SOPOYONO BLOGSPOT
“Aku hendak membagikan apa yang kudengar – itupun jika kau mengizinkan!”

Selasa

Penempatan Para Arya di Bali

Sebelum Patih Gajah Mada meninggalkan Pulau Bali, semua Arya dikumpulkan untuk diberikan pengarahan tentang pengaturan pemerintahan, ilmu kepemimpinan sampai pada ilmu politik “ Raja Sesana dan Nitipraja” yang mana tujuannya agar para Arya tersebut nantinya dapat mempersatukan dan mempertahankan Pulau Bali sebagai daerah kekuasaan Majapahit. Penempatan para arya diatur sebagai berikut :

1. Arya Kenceng diberikan kekuasaan di daerah Tabanan dengan rakyat sebanyak 40.000 orang
2. Arya Kutawaringin diberikan kekuasaan di Gelgel dengan rakyat sebanyak 5.000 orang
3. Arya Sentong diberikan kekuasaan di Pacung dengan rakyat sebanyak 10.000 orang
4. Arya Belog diberikan kekuasaan di Kaba Kaba dengan rakyat sebanyak 5000 orang
5. Arya Beleteng diberikan kekusaan di Pinatih
6. Arya Kepakisan diberikan keuasaan di daerah Abiansemal
7. Arya Binculuk diberikan kekauasaan di daerah Tangkas

Demikianlah penempatan para Arya di Bali, setelah itu Patih Gajah Mada, Arya Damar dan Pasung Grigis kembali ke Majapahit dengan disertai 30.000 orang prajurit. Arya Damar telah meninggalkan Pulau Bali namun putra putra beliau yaitu Arya Kenceng, Arya Delancang dan Arya Tan Wikan (purana Bali dwipa lembar 11a) ditinggalkan di Bali untuk mengawasi Pulau Bali dari kemungkinan timbulnya pemberontakan dari orang orang Bali Aga.

Setelah menempuh 20 hari perjalanan sampailah Patih Gajah Mada dan rombongan di Majapahit dan langsung menghadap Ratu Tribhuwana Wijaya Tunggadewi untuk melaporkan hasil penyerbuan ke Pulau Bali yang berhasil dengan gilang gemilang. Sebagai tanda jasa maka semua Arya yang ikut serta dalam ekspedisi tersebut diberikan tanda jasa termasuk Ki Kuda Pengasih diangkat menjadi adipati di Pulau Madura.



http://sejarah-puri-pemecutan.blogspot.com/2010/01/penempatan-para-arya-di-bali.html