HINDU SOPOYONO: Peringatan 10 Tahun Bom Bali I
OM SVASTI ASTU - SELAMAT DATANG DI SOPOYONO BLOGSPOT
“Aku hendak membagikan apa yang kudengar – itupun jika kau mengizinkan!”

Jumat

Peringatan 10 Tahun Bom Bali I

Mengenang Korban Bom Bali 1 Dekade Silam

Para keluarga korban Bom Bali berpelukan dan saling menguatkan usai acara peringatan 10 tahun tragedi yang menewaskan 88 orang warga negara Australia pada 2002 tersebut, di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Jimbaran, Bali (12/10). REUTERS/Beawiharta
 
fotoTEMPO.CO, Jakarta - Pada peringatan 10 tahun tragedi Bom Bali I, ratusan orang mendatangi Garuda Wisnu Kencana, Jumat, 12 Oktober 2012. Keluarga korban Bom Bali I datang dari pelbagai kota di Indonesia. Pun dari Australia.

Di hadapan mereka, Perdana Menteri Australia Julia Gillard menyatakan tragedi pengeboman itu bukanlah satu kejadian yang mudah dilupakan. “Akan sangat sulit menghilangkan kejadian ini dari ingatan kita,” kata Gillard. Tapi, ia juga meminta keluarga korban dan masyarakat untuk memaafkan para pelaku pemboman. “Kini saatnya menata hidup lebih baik,” ujarnya.

Pidato Gillard itu didukung mantan Perdana Menteri John Howard, yang juga hadir di Garuda Wisnu Kencana. Begitu juga dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Kepada keluarga korban, ia mengatakan sudah waktunya bagi masyarakat untuk memaafkan kejadian itu. Hapus segala dendam. Sebab dengan memaafkan, keluarga yang ditinggalkan bisa menjalani hidup dengan tenang dan lebih baik.

“Kita buktikan bahwa aksi teroris mereka akan gagal,” kata Pastika. (Baca selengkapnya di: Peringatan Bom Bali I, Saatnya Memaafkan).

Di tempat berbeda, Lamongan, Jawa Timur, keluarga besar almarhum Amrozi dan Ali Ghufron meminta maaf kepada keluarga korban Bom Bali. Amrozi dan Ali Ghufron merupakan terpidana kasus Bom Bali yang telah dihukum mati.

Melalui Ali Fauzi, adik Ali Ghufron dan Amrozi, mereka juga berharap tidak ada lagi pengeboman di Indonesia. “Kami, meminta maaf sebesar-besarnya,” kata Fauzi ke Tempo, Kamis, 11 Oktober 2012.

Keluarga, kata Fauzi, ikut merasakan derita keluarga korban Bom Bali. Menurut dia, banyak orang yang tak bersalah ikut menjadi korban dalam pengeboman itu. Fauzi mencontohkan seorang ustad yang tengah menyiarkan Islam ikut menjadi korban dari Bali. “Ali Ghufron dan Amrozi ini menentang Amerika dan Israel dengan kekerasan, nyatanya banyak korban nyawa orang tidak berdosa.”

Tragedi Bom Bali I terjadi pada 12 Oktober 2002. Meledak di Paddy''s Pub dan Sari Club, Jalan Legian, Kuta, Bali, bom berdaya ledak tinggi itu menewaskan 202 orang dan 209 lainnya luka parah. Kini 10 tahun telah berlalu, permintaan maaf pun sudah dilayangkan. Tapi tak mudah bagi keluarga untuk memaafkan. Mereka yang hadir di Garuda Wisnu kencana tetap meneteskan air mata. Mereka masih merasa duka kehilangan itu.

SUJATMIKO | KETUT EFRATA | CORNILA DESYANA