HINDU SOPOYONO: Phylosophy Lokal Masyarakat Bali
OM SVASTI ASTU - SELAMAT DATANG DI SOPOYONO BLOGSPOT
“Aku hendak membagikan apa yang kudengar – itupun jika kau mengizinkan!”

Jumat

Phylosophy Lokal Masyarakat Bali

Berbagai contoh ajaran atau filosofi hidup masyarakat Bali

Ade Kene Ade Keto

Ada yang begini ada yang begitu.
Artinya : Setiap orang adalah berbeda. Mereka memiliki sifat, kepribadian dan tingkah laku yang berbeda. Semua perbedaan itu harus diterima apa adanya sebagai keragaman masyarakat atau budaya.

Rwa Bhineda

Dua yang berbeda
Artinya :  Kehidupan ini tidak lepas dari dualisme, di dunia ini tidak ada yang sempurna dan akan selalu ada pertentangan seperti  baik ada yang buruk, siang dan malam, kekerasan dan kelembutan, pro dan kontra dll.  Ini adalah merupakan hukum alam yang nyaris tidak bisa ditolak.
Yang harus dilakukan bukanlah dengan cara menolaknya dan mengingkarinya tapi justru dengan mengakui dualisme tersebut dan menempatkan perbedaan itu sesuai pada tempatnya masing masing. (Philosphy masyarakat Bali)

Ede Ngaden Awak Bise

Jangan merasa diri pintar
Kalimat di atas adalah penggalan lirik dari sebuah lagu anak anak di daerah Bali. Sepertinya hampir tidak ada orang Bali yang tidak mengenalnya. Syarir lengkapnya adalah sebagai berikut :
Jangan merasa diri pintar.
Depang anake ngadanin
Biarkan orang lain yang menilai
Geginane buke nyampat
Belajar atau bekerja itu seperti  menyapu
anak sai tumbuh luhu
Sampah akan terus datang
ilang luhu ebuk katah
Sampah hilang, debu datang menanti
wyadin ririh enu peplajahan
Walaupun pintar, tetap  masih banyak yang perlu dipelajari.

Desa Kala Patera

Tempat, waktu dan kondisi
Artinya :  Segala sesuatu harus selalu disesuaikan dengan tempat, waktu dan kondisi. “Sesuatu” yang dimaksud bisa berarti sangat luas.  Misalnya contoh mudah adalah cara berbicara, berpakaian, tingkah laku harus disesuaikan dengan tempat, waktu dan kondisi.  Status, jabatan atau gelar kalau digunakan di tempat yang salah tentu akan terasa aneh dan janggal dan masih banyak lagi kasus lainnya. (philosophy masyarakat Bali)