HINDU SOPOYONO: Menghapus Stigma Negatif Tentang Kejawen
OM SVASTI ASTU - SELAMAT DATANG DI SOPOYONO BLOGSPOT
“Aku hendak membagikan apa yang kudengar – itupun jika kau mengizinkan!”

Jumat

Menghapus Stigma Negatif Tentang Kejawen

klenik-284806121826Penulis: Budi Rahajo - Tak bisa dipungkiri, stigma angker, pemuja prewangan, kucel, berbaju lusuh dan demen nyantetin oang begitu dominan dalam pikiran saat disebut seseorang adalah penghayat Kejawen. Tak peduli sejujur, sebersih dan semulia apa budi pekertinya sehari2, asal kata Kejawen ngekor dibelakangnya imej tersebut nempel di jidatnya. Itulah gambaran sekarang ini, hasil gerilya onta2 blangkonan melalui cerita, buku dan film2 selama ratusan tahun.
Sayang, sering kita terlanjur langsung membenarkan tanpa klarifikasi dan mengesampingkan pembelaan. Padahal bukankah lebih bijak bila kita mengetahui sesuatu dengan baik terlebih dulu sebelum meghakimi hal tsb baik atau tidak? Bukankah hakim pun harus mendengar pembelaan dulu sebelum memvonis? Saya jamin, imej tersebut akan patah bila si penuduh mau membaur dengan komunitas Kejawen yangg benar2 mengerti bagaimana itu ngelmu Jawa, bukan komunitas yang sekedar memuja tosan aji dan jimat saja namun tak bisa menjelaskan apa asas tujuan hidup manusia dan manunggaling kawulo gusti.

Penutup :
Kejawen adalah ajaran tentang pandangan hidup dan berperilaku mulia. Tidak ada tuhan A, B dan C di dalamnya. Inilah mengapa Kejawen luwes melebur ke agama apa saja.
Kejawen tidak ada kaitan sama sekali dgn klenik dan prewangan, apalagi doktrin merobohkan Pancasila dan mendirikan negara sendiri. Semoga tulisan ini bisa menyadarkan sedulur2 yg selama ini menilai buruk tentang Kejawen.Asah, asih, asuh. Rahayu _/\_
End
Catatan Dongbud:
  • Judul  asli: Mematahkan Stigma Negatif Tentang Kejawen
  • Sumber : Status FB Sdr Budi Raharjo
  • Sumber image: unknown