HINDU SOPOYONO: Apakah Dewa Itu Ada ???...
OM SVASTI ASTU - SELAMAT DATANG DI SOPOYONO BLOGSPOT
“Aku hendak membagikan apa yang kudengar – itupun jika kau mengizinkan!”

Minggu

Apakah Dewa Itu Ada ???...

‘apakah dewa itu ada’

Siapa atau Apakah Tuhan Agama Hindu, Konsep Tuhan dan Dewa Hindu?

Tiga Aspek Tuhan Yang Maha Esa

Srimad Bhagavatha Purana 1.2.11
Para rohaniawan mulia yang telah menginsyafi/mengerti tentang Tuhan menyebut-Nya sebagai Brahman, Paramatma dan Bhagavan” .
Bhagavan, Brahman, Paramatma, yang rohani tanpa wujud, kekal, tanpa awal tanpa akhir, yang ada dalam semua mantra sebagai : “Om“.
Bhagavad Gita 15.15 & Brahma Samhita 5.35
Brahman
adalah aspek impersonal Tuhan. Ia adalah cahaya rohani yang memancar dari Bhagavan (Diri Pribadi Tuhan Yang Rohani). Brahman berhakekat serba meliput, berada dimana-mana, tidak terbatas, tak terbagi-bagi, tanpa wujud, sifat  &  ciri apapun. Paramatma adalah aspek setempat Tuhan yang bersemayan didalam hati badan jasmani setiap makhluk dan inti atom (paramanu) setiap unsur materi alam fana.


Ilustrasi : Paramatma

Tuhan dengan ketiga aspekNya ini dapat diibaratkan sebagai api  yang juga memiliki tiga aspek keberadaan yaitu nyala, panas dan cahaya. Apakah api itu? Api adalah kesatuan dari nyala, panas dan cahaya. Demikianlah Tuhan adalah kesatuan dari Bhagavan, Paramatma dan Brahman.
Nyala adalah sumber panas dan cahaya. Tanpa nyala tidak mungkin ada panas dan cahaya. Begitu pula, Bhagavan adalah Kepribadian Tuhan  Yang Rohani yang menjadi  sumber keberadaan Brahman dan Paramatma. Tanpa Bhagavan, tidak mungkin ada Paramatma dan Brahman. Karena itu, dari ketiga aspek Tuhan ini, Bhagavan (Kepribadian Tuhan YME) adalah yang paling utama. Sebab, dengan mengerti hakekat Bhagavan, otomatis hakekat Paramatma dan Brahman terpahami.

Ketiga aspek Tuhan Yang Maha Esa ini disebutkan pula oleh Sri Krishna dalam Bhagavad-gita :

Bhagavad-gita 9.4
Aku berada di mana-mana di seluruh alam semesta dalam bentuk-Ku yang tidak terwujud. Semua makhluk hidup berada dalam diri-Ku, tetapi Aku tidak berada di dalam mereka.

Bhagavad-gita 9.5
Namun segala sesuatu yang diciptakan tidak bersandar di dalam diri-Ku. Lihatlah kehebatan batin-Ku! Walaupun Aku memelihara semua makhluk hidup dan walaupun Aku berada di mana-mana, namun Aku bukan bagian dari manifestasi alam semesta ini, sebab Diri-Ku adalah asal mula ciptaan.

Beberapa sloka Veda lainnya :
—————————————–
Bhagavad-Gita 10.3 : Seseorang yang mengenalKu – sebagai Yang Tak Dilahirkan, sebagai Yang Tak Bermula, Yang Maha Penguasa seluruh alam semesta..

Chandogya Upanishad, 6: 2: 1 : Dia hanya satu, tidak ada yang kedua.

Yajurveda Chapter. 32 Verse 3 : menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan (“God is formless and bodiless”).

Yajurveda Chapter. 40 Verse 8 : menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci.

Atharvaveda 20:58:3 : Tuhan itu Maha Besar.

Rigveda 1:64:46 : Kebenaran Hanya Satu, Dia dipanggil dengan berbagai Nama.
Selain Nama-Nama Tuhan diatas, di Indonesia khususnya di Bali, Tuhan Yang Maha Esa, yang Maha Kuasa disebut Sang Hyang Widhi, nama Tuhan lain adalah Narayana, Paramasiwa, dsb.
Tetapi sebagaimana dikatakan bahwa Tuhan itu Maha Besar, tidak terbatas, semua mahluk baik di dunia material maupun rohani adalah manifestasi-Nya dan semua benda materi di seluruh alam semesta adalah juga manifestasi-Nya.

Manifestasi dalam hal ini antara lain :  percikan Brahman (Atman) yang tanpa wujud itu memakai suatu wujud. Jadi Atman mengenakan suatu wujud materi, misalnya badan manusia, dan Atman tetaplah tanpa wujud. Jadi wujud sama halnya baju atau pakaian. Dalam hal lain semua materi berasal dari unit materi terkecil misalnya atom, atom terwujud / terpancar karena adanya Paramatma. Kata Wishnu berarti sesuatu yang menempati segalanya atau sesuatu yang memasuki segalanya, namun sebenarnya sebagai penyebab, sebagaimana tidak akan ada atom tanpa ada Paramatma dalam inti atom. Dengan demikian seluruh alam semesta juga adalah manifestasiNya, jadi walaupun manifestasiNya, Tuhan bukanlah manifestasi, tapi penyebab adanya manifestasi, ibarat sebuah benda dan bayanganya yang maya.

Bhagavad-gita 2.22
Seperti halnya seseorang mengenakan pakaian baru, dan membuka pakaian lama, begitu pula sang roh menerima badan-badan jasmani yang baru, dengan meninggalkan badan-badan lama yang tidak berguna.

Bhagavad-gita 10.2
Baik para dewa maupun resi-resi yang mulia tidak mengenal asal mula maupun kehebatan-Ku, sebab, dalam segala hal, Aku adalah sumber dewa-dewa dan resi-resi.

Bhagavad-gita 11.6
Wahai yang paling baik di antara para Bharatha, lihatlah di sini berbagai perwujudan para Aditya, vasu, Rudra, Asvini-kumara dan semua dewa lainnya. Lihatlah banyak keajaiban yang belum pernah dilihat atau didengar oleh siapapun sebelumnya.

Bhagavad-gita 11.15
Arjuna berkata; Sri Krsna yang hamba muliakan, di dalam badan Anda hamba melihat semua dewa dan berbagai jenis makhluk hidup yang lain. Hamba melihat Brahma duduk di atas bunga padma, bersama Dewa Siva, semua resi dan naga-naga rohani.

Bhagavad-gita 11.21
Semua kelompok dewa menyerahkan diri di hadapan Anda dan masuk ke dalam diri Anda. Beberapa di antaranya sangat ketakutan dan mereka mempersembahkan doa pujian sambil mencakupkan tangannya. Banyak resi yang mulia dan makhluk-makhluk yang sempurna yang sedang berseru, “semoga ada segala kedamaian!” sedang berdoa kepada Anda dengan menyanyikan mantra-mantra veda.

Bhagavad-gita 11.37
Yang Mahabesar, lebih tinggi daripada Brahma, Anda adalah pencipta yang asli. Karena itu, bukankah seyogyanya mereka bersujud dengan hormat kepada Anda? O kepribadian yang tidak terhingga, Tuhan yang disembah oleh semua dewa, pelindung alam semesta! Anda adalah sumber yang tidak dapat dikalahkan, sebab segala sebab, yang melampaui manifestasi alam material ini.
Jadi adanya Dewa-Dewi adalah keniscayaan (kenyataan) seperti halnya mahluk-mahluk  di dunia material, dimana dari yang terwujud Dewa Wisnu adalah Tuhan sebagai pribadi (identitas dewa) yang tertinggi. Dewa Wisnu kemudian menciptakan Dewa Brahma dan seterusnya. Jadi tidak ada istilah “konsep Dewa” dalam agama Hindu tapi memang realitas, ekspansi Tuhan.